Minggu, 11 Oktober 2015

Kabut Asap


Kabut asap di Sumatera dan Kalimantan sudah mencapai kualitas udara yang buruk hingga masuk dalam kategori berbahaya. Sudah banyak upaya yang lakukan oleh pemerintah namun tetap tidak bisa mengatasi masalah kabut asap, ini mengakibatkan banyaknya korban penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan diperkirakan terus bertambahnya kabut asap.

Akhirnya Presiden Jokowi memutuskan untuk menerima bantuan pemerintah Singapura untuk mengatasi bencana kabut asap di Sumatra dan Kalimantan, hingga menyebar ke negara-negara tetangga. Singapura, menurut Jokowi, memberikan bantuan berupa tiga pesawat yang akan digunakan untuk memadamkan api dan asapnya dari udara. Ketiga pesawat tersebut akan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (8/10).

"Singapura kirim tiga pesawat, hari ini  datang. Ada dari Rusia juga karena kita membutuhkan pesawat yang mempunyai daya angkut air 12 sampai 15 ton, bukan seperti sekarang hanya 2 sampai 3 ton. Itu enggak nendang," ujar Jokowi di Jakarta. Selain Singapura dan Rusia, Jokowi juga akan menerima bantuan dari Malaysia dan Jepang. Untuk dua negara terakhir, bantuan sedang dalam proses. "Kami harapkan bisa mempercepat penanganan, karena menangani gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa," kata Jokowi.
sumber : Metro Tv

Melihat permasalahan di atas menurut pendapat saya adalah :

Bahwa masih ada masyarakat yang tidak memiliki etika, kurangnya kesadaran dan tidak paham terhadap norma moral. Ini sungguh disayangkan seharusnya masyarakat bisa bekerja sama untuk menjaga dan memanfaatkan hutan dengan baik. Karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab kini banyak hutan yang telah mati. Melihat dampak yang terjadi atas pembakaran hutan itu membuat kabut asap terus menyebar hingga ke Negara tetangga dan membuat Indonesia semakin resah, ditambah banyak aktivitas masyarakat yang tertunda bahkan terhenti berbulan-bulan karena kabut asap ini menghentikan aktivitas di darat, laut dan udara. Tidak hanya itu yang lebih buruknya lagi dampak kesehatan masyarakat yang menjadi korbannya, kini sudah banyak masyarakat yang mengidap penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) bahkan sudah ada kasus anak bayi yang meninggal. Entah berapa banyak kerugian yang dialami Indonesia dengan masalah kabut asap ini. Presiden Jokowi pun sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah ini namun masih saja belum bisa menuntaskannya dikarenakan ada penyebab-penyebab yang membuat terhambatnya penanganan. yang pertama, wilayah yang terbakar sangat luas. Kedua, kebakaran terjadi di lahan gambut. Ketiga, kekeringan membuat api semakin sulit dipadamkan. Dan keempat, titik-titik api sulit dijangkau karena keterbatasan akses.
Di harapkan setelah masalah ini Presiden Jokowi memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada tersangka baik itu perorangan maupun perusahaan. Untuk perusahaan akan di black-list izinnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar