Jumat, 14 Juni 2013

Awal Mula Ice Cream

Es Krim (Ice Cream) adalah makanan yang mewah dan hanya dihidangkan pada acara-acara yang spesial. Dahulu, membuat es krim adalah hal yang sangat merepotkan. Untuk membuat es krim, Es didapatkan dari danau atau kolam yang membeku saat musim dingin, kemudian dipotong dan disimpan dalam tumpukan jerami, lubang di dalam tanah, atau tempat penyimpanan es yang terbuat dari kayu dan diberi jerami. Es disimpan untuk kemudian dipakai saat musim panas.

Saat musim panas. es krim kemudian dibuat secara tradisional dengan mengolah adonan didalam mangkuk besar yang ditaruh dalam sebuah tube yang diisi dengan campuran es yang telah dihancurkan dan garam, yang membuat adonan es krim itu membeku.



Sejarah kemunculan 
es krim dipercaya berawal dari zaman kepemimpinan Kaisar Nero dari Romawi di tahun 64 Masehi yang sudah menikmati "es krim" di zamannya, ia menyantap salju halus bersama campuran buah-buahan dan madu.

- Ada juga yang mengatakan es krim ditemukan oleh bangsa Cina sekitar 700 M. Hidangan dingin ini dijadikan persembahan bagi Kaisar Tang dari Dinasti Shang. Kaisar Tang yang seorang penggemar kuliner meminta para koki istana untuk membuat es krim dari campuran salju.

- Kisah lain menceritakan, es krim datang ketika adanya hubungan dagang atara Cina dan Italia. Marcopolo, sang penjelajah lautan membawa resep es krim ke negaranya. Berbeda dengan resep aslinya, es krim Italia dikombinasikan dengan sirup dan campuran es. Es krim ala Italiano inilah yang kemudian dinikmati oleh Kaum Bangsawan Eropa dan menyebar ke seluruh dunia.


- Di Amerika, es krim baru populer pada abad ke-19, seiring dengan penemuan mesin pembuat es krim. Sebutan ice cream berasal dari para kolonis Amerika, berasal dari fase iced cram.

- Di Indonesia, es krim dibawa oleh Belanda. Ice Cream Saloon adalah es krim pertama yang hanya bisa dinikmati di kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Malang dan Surabaya. Saat itu es krim merupakan barang mewah dan mahal dan mahal, dan kebanyakan hanya orang Belanda saja yang menikmatinya.

     

Beberapa fakta Sejarah mengenai Ice Cream
  • Kata ice cream berasal dari frasa “iced cream”.
  • Kedai es krim yang pertama didirikan adalah di New York City pada tahun 1776.
  • Terobosan besar dalam pembuatan es krim adalah penggunaan garam untuk mengatur temperatur adonan, serta ditemukannya freezer.
  • Tahun 1846, Nancy Johnson dari New England menemukan mesin es krim manual, yang kemudian dipatenkan oleh William G. Young dengan nama “Johnson Patent Ice-Cream Freezer” pada tahun 1848.
  • Tahun 1851, Jacob Fussel mendirikan pabrik es krim skala besar yang pertama.
  • Tahun 1897, Alfred L Cralle menemukan dan mematenkan cetakan es krim dan scooper.
  • Tahun 1926, Clarence Vogt menemukan freezer modern.
  • Sendok scoop untuk meyendok es krim ke dalam wadah, ditemukan Alfred L. Cralle pada 2 Februari 1897.
  • Es krim Conelo ditemukan dan populer di dunia sejak 1904.
  • Orang Amerika paling banyak mengomsumsi es krim, rata-rata setiap orang 15-20 liter per tahun.
  • Di Amerika es krim merupakan makanan penutup yang paling digemari, apalagi bila ditambahkan dengan biskuit.
  • Sebanyak 800.000 galon es krim diproduksi oleh orang Amerika setiap tahunnya.
  • Pada 1812 es krim dikreasikan menjadi aneka citarasa, dan pertama kalinya dihidangkan di Gedung Putih sebagai makanan penutup.
  • Pada 1812 es krim dikreasikan menjadi aneka citarasa, dan pertama kalinya dihidangkan di Gedung Putih sebagai makanan penutup.
  • Freezer yang lebih modern untuk mengawetkan es krim ditemukan Clarence Vogt pada 1926.
  • Reuben Mattus mendirikan Haagen Dazs pada 1960. Ia memilih nama itu karena terdengar Denmark.

Noun Clause

Noun clause adalah clause yang difungsikan sebagai noun. Noun clause dalam kalimat pada umumnya digunakan sebagai subject dan object kalimat.

A. Noun Clauses diawali dengan Question words
Dalam How to Address Questions sudah dibahas tentang penggunaan kata tanya baik dalam membuat information questionsmaupun dalam membuat embedded questions.  Embedded questions tersebut adalah noun clause. Dalam section ini diberikan contoh tambahan untuk merefresh memori anda.

1. Single question words.
1. Where she is now is still unknown.
2. When they arrive is still uncertain.
3. I know what you did last summer and I still know what you did last summer are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt.

Perhatikan: dalam kalimat ini, noun clause what you did last summer menjadi object dari I know dan I still know, dan setelah digabung dengan: are two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt, menjadi subject majemuk dari kalimat.

Noun clause dapat ditempatkan diawal kalimat (sebagai subject) atau sebagai object. Jika anda ingin merubah posisi noun clause dari subject kalimat menjadi object kalimat, biasanya dibutuhkan pronoun it atau sedikit modifikasi kata. Contoh di atas menjadi:
1.    It is still unknown where she is now.
2.    Do you know when they arrive?
3.    Two Hollywood movies starred by Jennifer Love Hewitt are I know what you did last summer and I still know what you did last summer. Karena merupakan judul movies, noun clause what you did last summer tidak perlu diputar posisinya.
Note:
a) Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. when, whenever, where) juga dapat berfungsi sebagai adverbial clause.
1. I was reading a book when the phone rang.
2. I went to where I and my ex girlfriend had been last weekend.
3. I suddenly get nausea whenever I see his face. (nausea = mual/mau muntah).

b). Clause yang diawali oleh question words tertentu (i.e. who, whom, whose + noun) juga dapat berfungsi sebagai adjective clause. Dalam hal ini, kata tanya tersebut sebenarnya adalah relative pronoun. Well, jangan terlalu dipusingkan dengan istilah. Yang penting anda mengerti pola/struktur kalimatnya. Tapi, jika anda penasaran, silakan baca topic adjective clauses.

1. I think you whom Mr. Dodi was looking for. (Saya kira kamu (orang) yang pak Dodi  sedang cari-cari tadi).
2. Mr. Dodi, who is a teacher, was looking for you at school.
3. Rommy, whose book was stolen last week, just bought another new book yesterday.

2. Question words + ever/soever
Kecuali how, diakhir question words dapat ditambahkan ever atau soever menjadi whenever = whensoever, whatever= whatsoever, dan seterusnya. Arti ever atau soever di sini sama, yaitu saja/pun, tinggal dikombinasikan dengan kata tanya di depannya. Sedangkan, how+ever menjadi however (i.e. adverb atau juga disebut kata transisi yang berarti namun/walapun demikian) tidak termasuk dalam katagori ini.

1.   We will accept whatever you want us to do. (Kami akan menerima/melakukan apa saja yang kamu ingin kami lakukan).
2.   Whoever can melt her feeling is a very lucky guy. (melt = meluluhkan). Be careful: guy (dibaca gae)= laki-laki, sedangkan gay (dibaca gei) = fag = homo.
3. She has agreed to wherever the man would bring her. (Dia telah setuju kemanapun pria itu membawanya pergi). Note: in speaking (informal), preposition (dalam hal ini to, etc.) biasanya diletakkan di ujung kalimat. She has agreed wherever the man would bring her to.

3. Question words + nouns
Question words + nouns yang sering digunakan antara lain: what time (jam berapa), what day (hari apa), what time (jam berapa), what kind (jenis apa), what type (tipe apa), whose + nouns (i.e. whose car, whose book, ect.), dan seterusnya.

1.    I can’t remember what day we will take the exam.
2.    As long as I am faithful, she doesn’t care what type of family I come from. (faithful = setia).
3.    Do you know what time it is?
 4. I don’t know whose car is parked in front of my house.

4. Question words + adjectives
Question words + adjectives yang sering digunakan antara lain: how long (berapa panjang/lama), how far (berapa jauh), how old (berapa tua/umur), ect.
1.    Man! She still looks young. Do you know how old she actually is?
2.    I am lost. Could you tell me how far it is from here to the post office?
 3. What a jerk. He didn’t even ask how long I had been waiting for him.

5. Question words + determiners.
Question words + determiners yang sering digunakan adalah: how many (berapa banyak) dan  how much (berapa banyak). Remember: how many diikuti oleh plural nouns, sedangkan how much diikuti oleh uncountable nouns.
1.    Is there any correlation between how good he or she is in English and how many books he or she has?
      2. How much your English skill will improve is determined by how hard you practice.

6. Question words + adverbs.
Question words + adverbs yang sering digunakan adalah: how often (berapa sering), how many times (berapa kali) ect.
1.    No matter how often I practice, my English still sucks. (Tidak memandang berapa kali saya latihan, bahasa Inggris saya masih jelek). Suck (informal verb) = jelek/tidak baik; arti suck yang lain: mengisap.
2. I don’t want my parents to know how many times I have left school early. (leave school early = bolos).

7. Question words + infinitives.
Jika question words langsung diikuti oleh infinitives, invinitives tersebut mengandung makna should atau can/could. Perhatikan bahwa subject setelah question words dihilangkan.
1.    She didn’t know what to do = She didn’t know what she should do. (Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan).
2.    Please tell me how to get the train station from here = Please tell me how I can get the train station from here.
3.    We haven’t decided when to go to the beach = We haven’t decided when we should go to the beach.
4.    Marry told us where to find her = Marry told us where we could find her.

B. Noun clauses diawali dengan whether/if
Whether bisa diikuti oleh OR/NOT bisa juga tidak; makna kalimat biasanya sama walaupun OR/NOT tidak disebutkan (ini tergantung konteks kalimat). Untuk penggunaan if, selain telah dibahas di topic conjunctions, juga telah dibahas di topic conditionals. Note: whether pelafalannya sama dengan weather (cuaca), tulisannya juga mirip. Be careful, jangan sampai tertukar.

1.    I am not sure whether she is coming or not = I am not sure whether or not she is coming = I am not sure whether she is coming. (Saya tidak yakin apakah dia akan datang atau tidak).
2.    We can’t decide whether we should go out or stay home. = We can’t decide whether to go or (to) stay home. Perhatikan, infinitives juga dapat digunakan setelah whether.
3.    I am not sure whether I should take economics or law after I graduate from high school. (Saya tidak yakin apakah saya harus ngambil Ekonomi atau Hukum setelah lulus SMA nanti).
4.    If you take economics, I will take economics. On the other hand, if you take law, I will take law too.


C. Noun clauses diawali dengan that/the fact that
Di sini that berarti bahwa, sedangkan the fact that berarti fakta bahwa. Sedangkan, that dalam adjective clauses berarti yang.

1.    That she has had a PhD degree at the age of 20 surprises a lot of people = It surprises a lot of people that she has had a PhD degree at the age of 20.
2.    It is the fact that the world is round = the fact that the world is round is well known.
3.    It was obvious that she was very sick = The fact that she was very sick was obvious.
4.    It seems that it is going to rain soon.