Sabtu, 07 Maret 2015

Tugas 1 Softskill Bahasa Indonesia

Nama : Dwi Purnamasari
NPM  : 12212300
Kelas : 3EA17

1.  Jelaskan definisi penalaran dan sebutkan jenisnya?

Penalaran adalah
proses berpikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan/pengetahuan yang dapat bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berpikir lurus efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip penalaran. Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena penalaran mendidik manusia bersikap objektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi.

Jenis-jenis penalaran
      a.    Penalaran induksi
Penalaran induksi adalah penalaran yang berdasar pada pertanyaan-pertanyaan yang khusus sehingga menghasilkan simpulan yang yang bersifat umum.
  
      b.    Penalaran deduksi
Penalaran deduksi berdasar pada sebuah simpulan yang lebih umum. Setelah itu, baru kemudian ditarik kesimpulan yang khusus.


2.  Jelaskan definisi proposisi dan berikan contohnya?

Proposisi adalah
kalimat yang berisi pernyataan tentang hubungan fakta-fakta. Pernyataan dapat benar dan salah, jadi proposisi dapat dibatasi sebagai kalimat yang mengandung pernyataan tentang hubungan fakta-fakta yang dapat dinilai benar dan salah. Dalam berpikir proposisi, yaitu merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.

Perhatikan sifat dapat dinilai benar atau salah, itu berarti bahwa proposisi selalu merupakan kalimat pernyataan/berita ; sebab kalimat Tanya, kalimat perintah, kalimat harapan tidak dapat dinilai benar atau salah.

Contoh
1.bahasa adalah sarana penalaran
2.sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu
3.bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?
4.semoga saja penelitian ini berhasil!

Kalimat 1 dan 2 merupakan proposisi, kalimat 3 dan 4 bukan proposisi. Dalam penalaran proposisi disebut juga premis. Jika dibandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu, pasir, dan semen sedangkan penalaran adalah arsitekturnya. Dengan menggunakan batu, pasir, semen serta arsitektur yang baik akan menghasilkan bangunan yang baik pula. Demikian juga dalam penalaran ; dengan menggunakan premis dan penalaran yang baik akan menghasilkan kesimpulan yang benar.

3.  Jelaskan definisi silogisme, sebutkan dan jelaskan jenisnya serta berikan contohnya?

Silogisme adalah Penalaran deduktif dalam karangan argumentasi. Silogisme memuat premis umum, premis khusus, dan kesimpulan.

Premis umum (PU) menyatakan bahwa semua golongan tertentu (A) memiliki sifat tertentu (B). jadi PU = A+B

Premi khusus (PK) menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A), jadi PK =C+A

Kesimpulan (K) menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) memiliki sifat atau hal tersebut pada (B). jadi K = C+B

Rumus silogisme
PU = A+B
PK = C+A
S = C+B

Jenis-jenis Silogisme

1. Silogisme Kategorial
Silogisme (bentuk menarik kesimpulan) ini adalah silogisme yang diambil dari tiga proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah premis dan satu proposisi lagi adalah simpulan. Dua premis itu adalah premis umum (mayor) dan premis khusus (minor).

Contoh
PU = Semua siswa SMAN 23 pintar
                        a                        b
PK = Dudu adalah siswa SMAN 23
            c                          a
K   = Jadi, Dudu pintar
                    c        b

2. Silogisme Negative
Silogisme negative terjadi apabila salah satu preminya negative. Adanya premis yang negative tersebut menyebabkan simpulannya pun negative. Silogisme ini biasanya ditandai dengan kata pengingkar tidak atau bukan.

Contoh :
PU = Semua siswa SMAN 23 tidak bodoh
                       a                               b
PK = Dudu adalah siswa SMAN 23
            c                            a
K   = Jadi, Dudu tidak bodoh
                  c            b
Sumber :
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi, oleh Minto Rahayu
Mini Book Master Bahasa Indonesia & Inggris SMA Kelas X, XI, & XII oleh Alfi Irsyad Ibrahim & Fita Nurmalasari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar